Rabu, 06 Mei 2009

ELEGI PERBINCANGAN SEGITIGA

Sisi 1 :
Wahai engkau yang ada di sana. Mengapa setiap kali kucondongkan tubuhku ke belakang maka engkau mencondongkan tubuhmu ke depan. Sedangkan jika kucondongkan tubuhku ke depan maka engkau mencondongkan tubuhmu ke belakang. Dan setiap kali kupalingkan wajahku maka kaupun juga memalingkan wajahmu.

Sisi 2 :
Itulah sebenar-benar diriku. Aku adalah sisi 2. Sudah merupakan sifatku sebagai sisi jika engkau menjauhiku maka aku akan mendekatimu. Sedangkan jika engkau mendekatiku maka aku akan menjauhimu. Dan setiap kali kau palingkan wajahmu maka kupalingkan juga wajahku.

Sisi 2 masih bicara :
Wahai engkau yang ada di sana. Mengapa setiap kali kucondongkan tubuhku ke belakang maka engkau mencondongkan tubuhmu ke depan. Sedangkan jika kucondongkan tubuhku ke depan maka engkau mencondongkan tubuhmu ke belakang. Dan setiap kali kupalingkan wajahku maka kaupun juga memalingkan wajahmu.

Sisi 3 :
Itulah sebenar-benar diriku. Aku adalah sisi 3. Sudah merupakan sifatku sebagai sisi jika engkau menjauhiku maka aku akan mendekatimu. Sedangkan jika engkau mendekatiku maka aku akan menjauhimu. Dan setiap kali kau palingkan wajahmu maka kupalingkan juga wajahku.

Sisi 3 masih bicara :
Wahai engkau yang ada di sana. Mengapa setiap kali kucondongkan tubuhku ke belakang maka engkau mencondongkan tubuhmu ke depan. Sedangkan jika kucondongkan tubuhku ke depan maka engkau mencondongkan tubuhmu ke belakang. Dan setiap kali kupalingkan wajahku maka kaupun juga memalingkan wajahmu.

Sisi 1 :
Itulah sebenar-benar diriku. Aku adalah sisi 1. Sudah merupakan sifatku sebagai sisi jika engkau menjauhiku maka aku akan mendekatimu. Sedangkan jika engkau mendekatiku maka aku akan menjauhimu. Dan setiap kali kau palingkan wajahmu maka kupalingkan juga wajahku.

Sudut 1 :
Wahai kalian yang sedang bicara. Sebenar-benar yang terjadi adalah aku mendengar semua percakapan kalian, tetapi mengapa kalian selalu mengulang-ngulang pertanyaan dan jawaban yang kalian ajukan.

Sisi 1, 2, dan 3 :
Itulah sebenar-benar diri dan sifat kami sebagai sisi. Siapakah sebenarnya wahai engkau yang sedang bicara itu ?

Sudut 1 :
Aku adalah sudut 1. Aku merupakan hasil pertemuan antara ujung sisi 1 dan ujung sisi 2. Aku mempunyai 2 saudara yaitu sudut 2 dan sudut 3. Merupakan sifatku jika kalian sisi 1 dan sisi 2 saling menjauh maka aku akan membesar. Sedangkan jika kalian saling mendekat maka aku akan mengecil.

Sudut 2 :
Salam, saudaraku sudut 1, sisi 1, sisi 2 dan sisi 3. Perkenalkan, aku adalah sudut 2. Aku merupakan hasil pertemuan antara ujung sisi 2 dan ujung sisi 3. Merupakan sifatku jika kalian sisi 2 dan sisi 3 saling menjauh maka aku akan membesar. Sedangkan jika kalian saling mendekat maka aku akan mengecil.

Sudut 3 :
Salam, saudaraku sudut 1, saudaraku sudut 2, sisi 1, sisi 2 dan sisi 3. Perkenalkan, aku adalah sudut 3. Aku merupakan hasil pertemuan antara ujung sisi 1 dan ujung sisi 3. Merupakan sifatku jika kalian sisi 1 dan sisi 3 saling menjauh maka aku akan membesar. Sedangkan jika kalian saling mendekat maka aku akan mengecil.

Sisi 1, 2, dan 3 :
Dari penjelasan kalian, dapat kami simpulkan bahwa kalian adalah obyek kami dan kami adalah subyek kalian yang akan selalu menimpakan sifat-sifat kami kepada kalian.

Sudut 1, 2, dan 3 :
Kami memang obyek kalian, tetapi kami juga bisa menjadi subyek kalian. Jika kami meninggalkan kalian maka kalian hanya akan menjadi garis yang tak mempunyai awal dan akhir.

Sisi 1, 2, dan 3 :
Kalau begitu kalian adalah obyek sekaligus subyek kami. Sedangkan kami adalah subyek sekaligus obyek kalian.

Sisi 1, 2, 3 dan sudut 1, 2, 3 :
Kalau begitu, siapa diri kita sebenarnya ?

Orang tua berambut putih :
Salam saudaraku semua, aku hadir di sini karena mendengar pertanyaan yang kalian ajukan. Aku telah mendengar semua percakapan kalian. Sebenar-benar diri kalian adalah satu kesatuan yang utuh seutuh-utuhnya. Jika kalian saling terpisah maka kalain tidak akan mempunyai arti. Jika kalian bergabung maka kalian akan menjadi suatu bangun datar yang disebut segitiga. Berdasarkan geometri Euclid, jika ketiga sudut dijumlahkan maka besar sudutnya adalah 180 derajat. Maka janganlah meributkan tentang siapa yang subyek dan siapa yang obyek. Tetaplah menjaga kerukunan agar jangan tecerai berai yang mengakibatkan kalian tidak mempunyai arti lagi.

Diinspirasi oleh elegi-elegi karya Pak Marsigit dalam http://powermathematics.blogspot.com